Alhamdulillah kegiatan kuliah umum berjalan lancar pada Jum’at, 7 November 2025 Pukul 13.00 WIB – Selesai. Kegiatan kuliah tamu ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Magister (HMPM) FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada kegiatan ini berkolaborasi dengan beberapa kampus lain, yakni STAI Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddiq Bangka Belitung, Universitas Muhammadiyah Kudus, dan STAI Darussalam Lampung. Pemateri yang sangat kompeten dibidangnya membuat suasana berjalan penuh antusias. Kegiatan ini menghadirkan pembicara yang kompeten dibidangnya, yakni Madam Jilalia Youmni (Praktisi dan Peneliti Perbankan Syariah, Tunisia) dan Bhima Yudhistira Adhinegara, M.Sc, dari Celios Indonesia. Adapun tema dari kuliah tamu ini yakni “Membaca Ulang Arah Pembangunan Ekonomi Indonesia: Perspektif Kritis Anak Muda”.


Kegiatan ini dilaksanakan secara offline di Auditorium Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan online via zoom meeting. Turut hadir pada kegiatan ini dekan dan kaprodi lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakrta. Kegiatan ini dibuka oleh Kaprodi Magister Ekonomi Syariah, Dr. Muhammad Ghafur Wibowo, SE.,MSc. Dalam sambutannya disampaikan bahwa kuliah umum ini merupakan rangkaian kegiatan Islamic Economic Consortium yang diselenggarakan oleh HMPM FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain itu, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan beberapa kampus lain untuk memberikan ruang Kerjasama. Harapannya kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada peserta arah Pembangunan ekonomi Indonesia dilihat dari pandangan gen-Z serta sejauh mana kebijakan dari pemerintah untuk membantu memperkuat fondasi ekonomi nasional.


Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Madam Jilaila Youmni, bahwa peran Perempuan dalam Pembangunan ekonomi suatu negara. Jika dilihat dari arti sempit Perempuan mengelola rumah tangga, baik itu keuangan dan lainnya. Namun dalam arti luas peran Perempuan ini sangat krusial dalam perekonomian, misalnya berperan aktif dalam pengelolaan UMKM. Selain itu, peran perempuan mampu menciptakan lapangan kerja baru sehingga mampu mengurangi pengangguran. Dalam masa modern ini peran perempuan setara dengan laki-laki terutama jika ditinjau dari segi perekonomian.
Sementara pemaparan yang disampaikan oleh Bhima Yudhistira Adhinegara, MSc, bahwa ekonomi Indonesia masih bergantung pada SDA. Kekayaan alam Indonesia mampu mendongkrak perekonomian dengan hasil yang sangat melimpah sehingga meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran. Namun dalam kenyataannya, daerah yang memiliki kekayaan alam melimpah justru memiliki angka indeks Pembangunan manusia rendah. Tentunya ini jauh dari nilai-nilai Pancasila yakni sila ke-5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kegiatan ini memberikan banyak pengetahuan dan membuka cakrawala berpikir peserta karena pemateri mampu memberikan pernyataan yang diperkuat dengan data. Hal ini tentunya mrnjadi bahan analisis kedepannya untuk para analis ekonomi. Harapannya kedepan lebih banyak kolaborasi dengan menghadirkan pemateri yang kompeten.